Welcome to My Blog!

Enjoy Reading!
Follow Me
  
Hi Sobat Bloggers?! Mungkin sebagian dari kalian bingung atau juga bahkan tidak mengetahui tentang tempat bernama Natuna, apalagi tentang makanan khasnya. Nah! sedikit penulis mencoba menjelaskan, Natuna ialah merupakan sebuah kepulauan kecil yang jauh di ujung utara Indonesia berbatasan langsung dengan Laut China Selatan dan juga semenanjung Malaysia, daerahnya masih merupakan daerah yang terisolir dan juga terpencil. Jadi sangat wajar jika kalian belum pernah mendengar nama Natuna dan menjadi sangat asing ditelinga kalian. Oh, ya..! Natuna merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau, yakni dengan nama Kabupaten Natuna dan ibu kotanya berpusat di kota Ranai. 

Bagi kalian yang ingin tau lebih lanjut tentang asal usul nama Natuna baik sejarah dan segala macam tentang Natuna, bisa juga mengklik di Tab Story di atas atau Juga di Menu Tab Natuna.


Nah! jika sudah mengetahui sedikit tentang Natuna, mari kita bahas tentang makanan khasnya. Bila mana sahabat sempat berkunjung ke Natuna, maka setidaknya mengetahui makanan apa saja yang tidak boleh terlewatkan untuk di cicipi bila berkunjung kesini tentunya.


Selain penulis akan membahas tentang makanan khas Natuna yakni Kernas (kasam) seperti judul di atas, nantinya juga akan di bahas cara membuat dan menyajikan kernas secara sederhana dan bisa anda lakukan dirumah. 

Bicara soal Kernas atau juga sering masyarakat Natuna menyebutnya kenas atau kasam, merupakan sejenis nugget jika dilihat dari bentuknya, karena seperti yang kita ketahui nugget pada umumnya terbuat dari daging yang dihaluskan, baik daging ayam, sapi dan juga bahkan ikan dan beberapa jenis seafood, yang kemudian digiling dan di campur dengan tepung lalu kemudian di goreng. Nah! letak perbedaannya dengan nugget asli Natuna ini ialah, selain menggunakan daging ikan Tuna atau tongkol yang di cincang/dihaluskan, namun juga menggunakan campuran bahan khusus yakni sagu butir, dimana sagu butir ini disebut juga sagu lemak oleh masyarakat melayu setempat. Tidak sulit untuk menemukan sagu butir di Natuna karena hampir semua warung banyak menjajakannya, mulai dari harga Rp.5000 hingga Rp.10.000. 

Oh, ya.. ! buat kalian yang hanya sekedar ingin mencicipi kernas ini, kalian bisa berkunjung ke Pantai Tanjung, karena disini banyak warung-warung yang menjual kernas sebagai cemilan. Jarak dari Kota Ranai menuju Pantai Tanjung hanya berjarak sekitar 25 menit berkendara. Dan untuk harga kernas dijual dengan harga Rp.1000,- perbijinya, plus diberi lengkap dengan sausnya cocolnya. Yaa..! Bisa dibilang mirip dengan gorengan yang biasa dijual dipinggir jalan. 

Naah! Tips nih buat kalian, yang ingin pergi ke Pantai Tanjung untuk mencicipi kernas. Waktu yang paling baik untuk mencicipi kernas di Pantai Tanjung ini adalah di waktu sore hari, karena biasanya pantai tanjung ramai dikunjungi pada waktu ini, namun waktu yang terbaik adalah pada hari sabtu atau minggu sore, karena dibandingkan pada hari biasa saat weekend pantai Tanjung justru lebih ramai dipadati oleh masyarakat yang sekedar ingin berekreasi atau melakukan aktifitas seperti berenang, dan main dipantai.

Dan satu lagi tips yang penting adalah, cara memilih kernas yang baik, yakni  memiliki tekstur lembut dan renyah ketika dikunyah, dan tidak alot. Jika kamu sempat mencicipi kernas yang bentuknya keras dan sulit dikunyah, bisa jadi kernas tersebut berlebih dalam menggunakan sagu dalam campurannya, dari pada ikan tongkol/tuna, sehingga rasa ikannya tidak terasa, atau juga bisa jadi kernas tersebut digoreng lebih dari sekali.

Sagu Butir Halus / Sagu Lemak


Bicara soal sagu, beberapa makanan khas Natuna lainnya banyak juga yang terbuat dari sagu, baik sagu mentah atau setengah jadi yang di buat menjadi aneka makanan, diantaranya:  

1.)  Tabel Arok (yakni sagu yang di arok atau dalam bahasa Indonesia di gongseng atau di goreng tanpa minyak dan di campur dengan parutan kelapa tua - biasanya tabel arok juga menjadi pengganti nasi, karena dahulunya nenek moyang orang Natuna sudah terbiasa menggunakan sagu sebagai bahan makanan pokok untuk pengganti nasi, bila mana pada kala itu  padi sulit untuk didapat dan lamanya menunggu masa panen).

2) Tabel Mando (bahasa gaulnya disebut pizza ala Natuna, karena sepintas mirip pizza dari italia itu konon katanya, yakni kemiripannya mulai dari bentuk yang bulat pipih dan berisi campuran toping diatasnya, bahkan dari segi memasaknya. yakni dipanggang diatas bara api hingga beberapa menit sampai matang. 
Hanya saja pada tabel mando yang menjadi toping/campurannya adalah seafood, baik itu ikan, gurita, kepiting atau juga jenis seafood lainnya).

3) Sagu Butir (saguk butee) - (yakni sagu yang di bentuk menjadi butiran halus yang kemudian di gonseng diatas kuali tanpa minyak hingga berbentuk butiran-butiran kecil seperti biji-bijian).

Sagu butir sering juga di konsumsi dengan durian, nangka, pisang, ubi rebus dan juga beberapa buah-buahan lainnya, dan juga tentunya ditambahkan dengan sedikit parutan kelapa tua, yang memiliki cita rasa yang manis. Selain itu sagu butir juga merupakan bahan pokok untuk membut kernas).

 4) Sagun (bisa dibilang sebagai cemilan atau makanan ringan yang berbentuk butiran sagu halus yang dicampur dengan gula pasir halus, perlu diketahui sagun berbeda dari sagu butir, karena bentuk sagun lebih kecil dan lebih halus lagi bentuknya dari sagu butir)

Selain itu. sagu juga menjadi campuran dalam beberapa jenis masakan sayuran dan gulai, yakni sagu yang digunakan adalah sagu butir, lalu selain itu juga sagu sering  di gunakan sebagai bahan untuk membuat kue kering, tapi biasanya adalah sagu mentah yang digunakan sebagai bahan dasarnya.

Setelah lengkap membahas tentang sagu yang merupakan bahan utama dalam membuat Kernas (kasam) ala Natuna ini, mari kita langsung membahas tentang cara membuat Kernasnya, dan berikut saya bagikan beberapa tips untuk anda.

Tuna Semangka / Simbek Manggou




TIPs:  

1) Pilihlah ikan Tuna/tongkol yang baik, masih segar dan belum lama ditangkap, bisa juga dilihat dari warna ingsangnya masih merah segar maupun dari tekstur dagingnya yang tidak lembek atau mudah hancur. Pada dasarnya ikan Tuna jenis apa saja bisa dijadikan kernas, seperti tongkol. Masyarakat Natuna umumnya menyebut Tuna dengan nama Simbek, biasanya dalam membuat Kernas mereka menggunakan jenis Simbek Debet/dobot, Simbek Manggou (Tuna Semangka) atau juga Simbek Burung, namun tidak terlalu berpengaruh dengan rasa kernas nantinya, hanya saja bila menggunakan daging Tuna seperti debet maka warna kernasnya akan lebih terlihat gelap atau kecoklatan karena sifat dari warna daging Tuna itu sendiri.



2) Pilihlah sagu butir yang berukuran sedang, tidak terlalu halus/kecil dan tidak juga terlalu kasar.

Jika Tipsnya sudah, maka berikutnya langsung ketahap cara membuat Kernas.

Bahan:

1.) Ikan Tuna (Simbek) jenis apa saja, sebanyak 1-2 kg
2.) Sagu Butir 3ons
3.) Bawang Merah 4-5 biji
4.) Bawang Putih 3 biji 
5.) Cabe Rawit 7-10 biji
6.) Garam secukupnya
7.) Penyedap rasa (meicin) secukupnya
8.) Minyak goreng secukupnya  untuk menggoreng (Bisa juga menggunakan minyak goreng kelapa, agar aromanya lebih harum)
9.) Air Putih secukupnya

(* Bisa juga menambahkan Lada Hitam bila diinginkan)


Cara Membuat:

1.) Cincang daging Ikan Tuna (Simbek) sampai benar-benar halus dan bersihkan dari tulang-tulang yang masih menempel.

2.) Giling atau tumbuk sampai halus bahan seperti : bawang merah, bawang putih, dan juga cabe rawit.

3.) Lalu campurkan daging ikan yang sudah dihaluskan dengan sagu butir sedikit demi sedikit (jangan kebanyakan mencampur sagu, nanti teksturnya menjadi terlalu keras dan rasa ikan tunanya tidak terasa), masukkan sedikit air, garam, meicin dan juga bawang merah, bawang putih dan cabe rawit yang sudah dihaluskan tadi.

4.) Tahap berikutnya aduk adonan sampai rata, kemudian bentuk adonan menjadi bentuk pipih ataupun bulatan sesuai selera.

5.) Setelah itu langsung di goreng di minyak panas dan jika warnaya sudah berubah kecoklatan, maka kernas siap diangkat, lalu sajikan.

Sembari itu siapkan bahan untuk membuat saos untuk kernasnya,




Bahan:

1.) Cabe Merah Segar 4-5 biji 

(**Bisa juga menggunakan cabe merah kering, karena pada umumnya di Natuna masyarakat lebih sering menggunakan cabe merah kering sebagai bahan masakan, alasannya sejak dahulu cabe merah segar sulit di dapat dan agar masyarakat tetap bisa menikmati cabe merah meski masa tidak panen dan cuaca tidak mendukung untuk bercocok tanam, maka cabe harus di keringkan dan dijemur supaya tetap awet)



2.) Bawang Merah 3-4 biji

3.) Bawang putih 3 biji

5.) Garam secukupnya

6.) Gula Pasir secukupnya

7) Tambahkan Cuka secukupnya

Dan tahap berikutnya tumbuk sampai halus semua bahan dan tambahkan cuka (lebih praktis gunakan blender), lalu sajikan bersamaan dengan kernas yang sudah matang tadi.



Nah! Itu tadi cara membuat Kernas Makanan Khas Natuna kali ini, baca dan ikuti terus postingan blog Alkisah Ubi Jelo lainnya,.. Selamat Membaca Semoga Bermanfaat.. ?!! Sampai Jumpa Wassalamu'alaikum,...??!

Image Source : Natuna.tv@instagram, google images


Potret Batu Sindu, lokasi Senubing-Natuna

Hello sobat Bloggers,.. apa kabarnya?? Nah! kali ini saya akan bagikan info tentang Memilih Waktu Yang Tepat Ketika Berkunjung Ke Natuna, selain itu juga akan membahas tentang berapa kisaran harga tiket menuju Natuna dan lain sebagainya. By the way mungkin ada yang belum tau Natuna itu dimana? atau juga pertanyaan yang paling sering di tanyakan orang ke saya adalah Apakah Natuna itu masih Indonesia? lalu di Natuna pakai mata uang apa?ringgitkah?dollar?atau masih rupiah? memang agak nyesek jika mendengar pertanyaan seperti itu, namun mau dikata apa lagi, memang Natuna adalah tempat yang jauh yakni berada nun jauh di utara Indonesia, berbatasan langsung dengan laut china selatan. Selain itu Natuna juga masih merupakan daerah yang terpencil dan terisolir, maka wajar saja jika masih banyak yang tidak tau Natuna itu dimana atau juga seperti apa kehidupan disana. Jika ada orang yang pernah dengar nama Natuna meski tidak tau seperti apa Natuna dan kehidupan di sana, saya selaku orang asli Natuna akan merasa sangat bersyukur karena itu.





Nah! untuk gambaran simplenya, Natuna adalah merupakan sebuah kepulauan kecil yang terletak di ujung utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia (Kuala Lumpur) di bagian Barat dan di bagian Timur Malaysia (Serawak). Natuna memiliki pusat ibu kota yakni di Ranai yang berada di pulau Bunguran atau juga disebut Natuna besar, sebagian besar aspek pemerintahan di kendalikan dari kota yang kecil ini, selain itu Natuna memiliki banyak tempat eksotis dan indah untuk di kunjungi, baik karena gugusan pulaunya, gunung, perbukitan, alam bawah laut dan juga tentunya pantainya, mulai dari pantai berpasir putih hingga pantai yang di penuhi oleh bebatuan granit atau meteor yang bertabur di sepanjang pantai secara teratur. Selain itu pemandangan alam bawah lautnya tidak kalah keren, karena ekosistemnnya masih sangat terjaga. Jadi jika anda berkunjung kesini pasti tidak akan  pernah menyesal.

Potret Terumbu Karang yang berada di Pulau Senua, lokasi Desa Sepempang



Sebelum kita bahas bagaimana Memilih Waktu Yang Tepat Ketika Berkunjung Ke Natuna, seperti di awal saya janjikan, mari terlebih dahulu kita bahas bagaimana cara anda bisa berkunjung ke Natuna, akses yang bisa anda gunakan, dan juga apa saja hal yang harus anda perhatikan bila ingin berkunjung ke Natuna.

Yang pertama yang harus anda ketahui Natuna adalah kepulauan yang berada tepat di tengah laut china selatan, jadi akses yang bisa anda tempuh untuk ke Natuna antara dua yakni jalur laut dan udara. Jika ingin menggunakan jalur udara anda bisa menggunakan pesawat yakni dengan tujuan Bandara Ranai-Natuna. Perlu di perhatikan adalah tersedianya penerbangan langsung dari kota asal anda misalkan  anda dari kota Pekanbaru. Saat ini memang belum ada penerbangan langsung dari Pekanbaru ke Natuna. Melainkan jika anda berangkat dari Pekanbaru maka anda terlebih dahulu akan menginap di Batam (transit) selama satu malam dan penerbangan ke Natuna di lanjutkan pada esok paginya. Hal ini di karenakan penerbangan ke Natuna masih sangat minim yakni pada saat ini hanya tersedia satu kali penerbangan per hari dari hari senin hingga sabtu. Untuk kisaran harga tiket dari Batam ke Natuna atau sebaliknya biasanya berada pada kisaran harga antara Rp.800.000,- hingga Rp.1.500.000,-, memang cukup lumayan mahal, namun percayalah apa yang anda dapatkan setibanya di Natuna semuanya akan terbayar dengan keindahan alam yang di miliki oleh Natuna. 

Dan untuk sekedar info saat ini bagi anda yang tinggal di Jakarta dan hendak berkunjung ke Natuna tak perlu khawatir dengan masalah waktu transit yang lama, karena saat ini telah tersedia penerbangan langsung menuju Natuna dari Jakarta, meski yaa.. anda hanya harus menunggu transit beberapa jam saja, tapi lebih baik kan dari pada hingga harus menunggu semalaman.


Potret Masjid Agung Natuna, lokasi Puak-Ranai



Lalu bagaimana jika anda akan memilih jalur laut? Nah! untuk jalur laut anda bisa menggunakan kapal laut yakni menggunakan kapal Pelni dari Pt.Pelni seperti Km.Bukit Raya atau juga anda bisa menggunakan kapal perintis yang ukuran lebih kecil dari Km.Bukit Raya. Untuk akses kapal laut seperti kapal Pelni bisa dilihat apakah tersedia keberangkatan menuju Natuna dari daerah anda, misalnya anda berada di Jakarta, Tanjung Pinang dan bahkan di daerah lainnya, pastikan juga bahwa tujuan anda adalah ke Natuna dengan nama pelabuhan Selat Lampa-Natuna atau juga pelabuhan lain yakni pelabuhan Penagi. Untuk kisaran harga tiket kapal, saya contohkan disini adalah tiket dari pelabuhan Kijang Tanjung Pinang ke Natuna yakni berkisar antara mulai dari harga Rp.260.000,- harga ini tergantung dari tempat asal keberangkatan anda dan anda pun bisa mengecek jadwal serta melihat harga tiketnya di website resmi Pt.Pelni di www.pelni.co.id

Nah! hal yang berikutnya yang perlu anda perhatikan bila akan berkunjung ke Natuna adalah pastikan terlebih dahulu waktu keberangkatan anda yakni di mulai dari menentukan hari, tanggal dan juga bulan keberangkatan anda, dan apabila anda salah memperhitungkan bulan keberangkatan bisa fatal akibatnya, bukan karena hal yang buruk akan menimpa anda namun anda tidak disarankan untuk berkunjung ke Natuna pada saat awal tahun ataupun akhir tahun, ini di karenakan pada saat itu kemungkinan besar di Natuna sedang di landa musim hujan dan kemudian memasuki musim utara (yakni musim dimana angin kencang disertai gelombang laut yang tinggi), hal ini tidak terlalu buruk memang namun jika anda adalah penikmat wisata pantai atau alam bawah laut maka anda akan terganggu dengan keadaan ini, terlebih dengan pantai yang berserakan sampah karena di bawa oleh gelombang laut dan andapun kemungkinan besar akan gagal untuk menyelam atau sekedar berenang dan menikmati pemandangan alam bawah laut, karena pada saat musim utara gelombang serta angin sangat kencang di Natuna, ketinggian gelombang pada saat itu akan mencapai hingga 3,5 meter dan bahkan lebih. Jadi anda harus berwaspada jika berkunjung pada saat yang salah, dan saya anjurkan jika ingin berkunjung ke Natuna pastikan anda datang pada saat pertengahan tahun seperti di bulan April hingga September, karena pada saat itu cuaca akan sangat cerah dan bagus.

Potret Pulau Senua



Berikutnya, jika anda sudah berada di Natuna anda tidak perlu khawatir dengan alat transportasi menuju tempat anda akan menginap atau bermalam, karena tidak jauh dari bandara atau juga pelabuhan anda akan menemukan mobil taxi, yaa.. meski tidak seperti taxi pada umumnya seperti di kota-kota besar yang berseragam warna dan juga banyak varian taxi, nah! di Natuna perlu diketahui taxi yang saya sebutkan tadi hanyalah mobil biasa atau juga mobil umum yang biasa kita lihat di jalanan, yakni tidak berplat khusus atau juga memiliki logo dan warna khusus  dan melainkan mobil taxi tersebut adalah mobil pribadi masyarakat yang disewakan khusus di peruntukkan bagi para penumpang. Kisaran harga sewa yakni dari Bandara Ranai mulai dari Rp.20.000 - Rp.50.000 dan dari pelabuhan Selat Lampa harga mulai Rp.50.000 - Rp.100.000 tergantung jarak tempuh menuju daerah tujuan.

Apabila sesampainya di Natuna sangat di sarankan memilih hotel dan penginapan sesuai dengan yang anda butuhkan demi kenyamanan dan keselesaan anda, pilihlah tempat yang tidak jauh dari kota dan juga akses teransportasinya tersedia, meski tidak ada hotel berbintang disini melainkan hanya hotel yang hampir sama kelasnya dengan penginapan, meskipun tidak mewah dan kecil, namun anda jangan khawatir kebersihannya sangat terjaga. Untuk refrensi hotel atau penginapan anda bisa tanyakan kepada supir taxi atau orang-orang yang ada temui di Natuna, maaf saat ini penulis belum bisa menyajikan secara lengkap hotel-hotel dan penginapan yang ada di Natuna beserta kisaran harganya, namun mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera di update.

Demikianlah postingan blog saya kali ini, tetap terus ikuti dan baca postingan saya lainnya,.. saya ucapkan terimakasih, wassalam....??! :D


Barangkali beberapa teman yang sering membaca postingan blog saya pasti bertanya-tanya kenapa saya suka memposting hal terkait makanan khas Natuna?! dan jawaban saya: itu karena selain saya suka makan dan suka bereksperimen dengan makanan saya juga ingin mengangkat salah satu ciri khas budaya dari daerah kelahiran saya, karena pikir saya jika bukan saya yang melakukannya lalu siapa lagi.



Dan pertanyaan berikutnya mungkin, lebih suka mana posting tentang makanan atau tentang hal yang berkaitan dengan masalah pribadi atau pengalaman? jawaban saya: sebenarnya saya tidak mengkhususkan membuat blog ini menjadi blog khusus untuk membahas tentang makanan, melainkan sesuka hati saya saja untuk memposting tentang hal apa saja termasuk pengalaman hidup saya dan saya juga tidak punya rule mode dalam membuat blog ini, jadi semua tentang hal yang menarik bagi saya untuk di bagikan ke pembaca maka itu adalah hal yang akan saya lakukan(barangkali itu tidak menarik bagi pembaca-terserah~)

Dan yang terpenting saya senang melakukan apa yang saya sukai tanpa ada rasa menyesal dan terkekang.

Pertanyaan lain: apa yang bagus dari blog anda? dan kenapa anda suka dengan blogging?
Saya; Mmmm... tidak penting bagus atau tidaknya blog saya bagi orang lain karena menurut saya itu hak masing-masing untuk menilai, saya tidak berharap untuk di sukai bahkan untuk di benci, jadi dalam memposting di blog, saya hanya turuti kata hati saja dan saya toh juga bukan blogger yang telah berumur seabad jadi masih perlu banyak belajar.

Alasan kenapa suka? sebenarnya saya tidak terlalu sering menulis bahkan memposting sesuatu untuk di blog saya, saya sebenarnya pernah memiliki satu blog semenjak semester awal ketika kuliah, namun harus saya tutup karena saya bosan dan tidak merasa minat lagi untuk menulis(alasan lainnya karena htmlnya rusak). Dan entah kenapa sekarang saya kembali tertarik untuk menulis sesuatu lagi, mungkin juga suatu gairah mulai muncul lagi dalam diri saya, selain karena melihat perkembangan daerah saya Natuna sangat lamban, dan tak banyak rujukan di internet yang bisa membantu memperkenalkan tentang daerah saya supaya lebih terkenal dan saya sedikit berharap dengan begitu akan menyumbang perubahan dan kemajuan bagi Natuna (setidaknya saat ini saya masih berusaha~)


Pernah mendengar kata duyek? kata duyek mungkin agak asing di telinga anda dan anda mungkin bertanya-tanya apakah itu duyek sejenis nama makanan? nama tempat atau daerah? atau nama orang? hehe! dan maklum saja jika anda tidak tau tentang duyek, karena duyek adalah bahasa melayu Natuna untuk gurita. Dan kalau gurita anda pasti tau kan? masa gak tau?? hehe..  dan kalau Natuna bagaimana. . . . . .??  
                  
Aah....! sudah lupakan. . . . .!!       wajar jika anda juga agak asing mendengar nama Natuna, karena wajar Natuna adalah kepulauan kecil yang terletak jauh di utara berbatasan langsung dengan laut china selatan (LCS), dan yuph! wilayah ini pasti sangat terpencil. . . . atau yahh! bisa di bilang terisolir dari kemajuan dan modernnya perkotaan.

Kali ini saya akan sedikit sharing tentang makanan khas Natuna, meski sebenarnya jika anda berkunjung ke Natuna anda akan sulit untuk menikmati atau mencicipi makanan satu ini, karena biasanya makan silong(makan mentah) tidak di jual di warung atau rumah makan di Natuna dan bila anda ingin mencicipi sensasi rasa baru dan unik dari makanan ini maka anda harus membuatnya sendiri atau meminta salah seorang penduduk asli untuk membuatnya.

Jika anda beruntung anda juga bisa mencoba menangkapnya di laut, karena tidak sulit untuk mendapatkan gurita disini, apalagi jika airnya surut dan biasanya masyarakat Natuna sering memanfaatkan waktu air laut surut ini untuk mencari kepiting, ikan-ikan kecil, maupun kerang, udang, latoh dan sebagainya. 

Mencari gurita di Natuna di sebut "ng-ijek" ini di karenakan alat yang di gunakan di namai "ijek", dan ijek sendiri yakni alat pancing yang terbuat dari bambu panjang  kecil yang panjangnya kira-kira ukuran 5 - 7,5 meter, dan ujung pancing dari bambu ini diikat dengan sedikit sabut kelapa dan juga dengan umpan yakni kaki kepiting/uguy, dalam bahasa Natuna uguy yakni sejenis kepiting berwarna putih yang sering membuat sarang/lubang di tepi pantai, jenis kepiting ini tidak dimakan namun terkadang sering di jadikan untuk obat.

**Tambahan info bahwa di Natuna gurita dibedakan atas duyek(gurita ukuran besar/raksasa) dan qitak/ghitak(gurita yang ukurannya kecil)

**Di Natuna gurita biasa di tangkap dengan menggunakan umpan kaki kepiting/uguy yang di ikat di ujung bambu yang panjang dan dilakukan seolah seperti sedang memancing. Sedang untuk menangkap duyek/gurita ukuran besar biasanya nelayan melakukan penyelaman ke tempat lebih dalam dimana lebih banyak terumbu karangnya, alat yang digunakan cukup sederhana hanya dengan kacamata selam serta besi tajam yang panjang kira-kira 1,5 meter sebagai alat tangkapnya.

~~~~~Lanjut untuk membahas tentang makanan tadi, untuk pembuatannya memang tidak sulit dan sangat sederhana serta murah meriah karena bahan utama hanya duyek atau gurita segar dan sedikit bumbu yang sangat mudah ditemui dimanapun.



Bicara soal makanan khas Natuna sebenarnya banyak sekali yang bisa di temukan dan untuk di ekspos ke luar, namun tentu saja hanya terkendala beberapa hal yang mungkin untuk memperkenalkan beragam kekayaan tradisi  budaya serta keanekaragaman yang ada disini belum mampu di lakukan sepenuhnya.

Saya sendiri merasa bangga dengan apa yang dimiliki oleh tanah kelahiran saya Natuna, dan maka dari itu sedikit demi sedikit saya berusaha memperkenalkan setiap budaya yang dimiliki oleh Natuna tercinta, dan salah satunya makanan yang sederhana ini, maklum jika untuk makanan yang sulit/banyak komponen bahan dan bumbu saya masih belum bisa untuk mempostingnya karena saya bukan chef ahli hehe!

Namun jangan khawatir jika anda ingin mengetahui lebih banyak tentang harta terpendam Natuna yang satu ini, yakni "makanan-nya" karena suatu saat saya akan melakukannya hanya untuk anda, hehe.., Saya katakan terpendam karena sebenarnya tidak banyak orang mengetahui tentang beragam macam makanan yang enak dari pulau kecil ini serta beragam makanan khas dari Natuna lainnya yang memiliki cita rasa yang menurut saya unik dan luar biasa, hehe! sorry bukannya agak lebay, tapi yaa begitulah.... setiap orang pasti akan membangga banggakan tanah kelahirannya.. hehe!
Dari pada membicarakan hal yang akan menggiring kita jauh dari topik bahasan, lebih baik langsung di bahas aja yaa.. heheh!

Hal yang mengembirakan tentang makanan ini yakni bahan utamanya gurita sangat kaya akan manfaat bagi kesehatan, seperti di ketahui kandungan manfaat gurita sebagai berikut;  

1. Gurita kaya akan mineral penting antara lain kalsium, fosfor kalium, dan selenium. Membantu tubuh dalam melakukan fungsi vital yang berbeda.

2. Vitamin A, B dan C di gurita juga bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan dari tubuh.

3. Gurita merupakan sumber asam omega-3 lemak esensial, yang sangat efektif dalam mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan depresi. Meningkatan daya otak pada anak-anak dan bermanfaat dalam mencegah penyakit seperti bronkitis kronis dan penyakit Alzheimer.

4. Taurin terkandung dalam gurita merupakan asam organik penting yang bertindak sebagai antioksidan dan efektif dalam degenerasi makula dan penyakit mata yang serius. Taurin mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol, sehingga mencegah arteriosclerosis. Studi menunjukkan bahwa komponen ini sangat membantu dalam memperkuat otot-otot jantung.

5. Daging gurita rendah lemak, konsumsi daging gurita merupakan pilihan terbaik bagi orang-orang yang sadar tentang asupan kalori mereka.

6. Sebuah sumber zat besi dalam gurita membantu dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan otak dan pengaturan suhu tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan kelemahan, kelelahan dan anemia.






Dan berikut adalah cara membuatnya, namun terlebih dahulu sediakan bahan:

1. Gurita(duyek) segar 850grm
2.Jeruk nipis 2 buah
3.Cabe rawit hijau 7 butir
4.Bawang putih 2 siung
5. Bawang merah 3 siung
6.Garam secukupnya
7.Vetsin secukupnya

 Cara membuat;

1. Cuci bersih gurita/duyek hingga tidak ada kotoran yang menempel.

2. Potonglah kecil-kecil lengan gurita hingga ke kepala dengan ukuran sesuai selera anda.

3. Belah dan peras 1 jeruk nipis kemudian masukkan kedalam mangkok, lalu irisan atau potongan gurita tadi di campurkan ke perasan air jeruk nipisnya sambil di aduk dan diamkan beberapa menit, cara ini dilakukan agar bau amis dari gurita hilang.

4. Tahap berikut membuat cucol sambel lade(sambal lada), yakni tumbuk halus cabe rawit, kemudian bawang putih serta bawang merah lalu masukkan garam dan vetsin.

5. Dan cara yang terakhir; potong 1 buah jeruk nipis yang tersisa dan kemudian peras kedalam sambal lada yang sudah di buat tadi, dan campurkan juga dengan irisan guritanya lalu sajikan.

Ini memang kelihatan sangat mudah, namun untuk penyajian yang pas dan memunculkan rasa yang khas dari makanan ini harus diperhatikan, seperti rasa asam dan asin segar yang berpadu dengan pedasnya cabe rawit serta segarnya gurita bisa di munculkan. 

Dan meski gurita dalam keadaan segar atau mentah ini dimakan sangat berbeda dari makanan olahan gurita pada umumnya belum tentu juga makanan ini harus dianggap enteng, karena khasiatnya seperti di uraikan di atas tentu banyak sekali manfaatnya.

Demikianlah sharing info makanan unik dan khas dari Natuna kali ini, dan untuk sekedar info; Duyek cucol sambel lade ini adalah salah satu makanan silong (makanan yang di konsumsi mentah) yang kerap kali di budayakan oleh masyarakat Natuna dan khususnya bagi masyarakat yang tinggal akrab dengan pesisir atau laut. Hal ini di karenakan mereka yang tinggal dekat dengan laut atau pesisir lebih sering mengkomsumsi makanan laut yang di dapat dalam keadaan segar.